Minggu, 16 November 2008

Arti Sumpah Pemuda

Seiring berjalannya waktu, pergerakan bangsa Indonesia mengalami kemajuan yang pesat ditandai dengan semakin banyaknya kaum cendekiawan yang semula "takut" bergerak, kini justru menjadi "motor" pergerakan yang senantiasa mengakomodir semua pergerakan yang ada di daerah masing-masing. Para tokoh dan pejuang ingin agar perjuangan mereka tidak kandas karena politik devide et impera yang dilancarkan Belanda pada masa pergerakan bangsa Indonesia, oleh karena itu, merasa perlu untuk menggalang kekuatan yang lebih besar dalam lingkup nasonal serta karena dirasa semua kekuatan organisasi-organisasi tersebut di rasa kurang disebabkan masih belum menyatunya visi dan misi pergerakan serta masih terpecah belah kekuatan, maka pada tanggal 28 oktober 1928 dikukuhkanlah visi dan misi bangsa untuk menggalang kekuatan dalam nama persatuan Indonesia yang kemudian dikenal dengan SUMPAH PEMUDA yang berisi 3 pokok visi dan misi dalam menggalang persatuan serta kekuatan bangsa yaitu Kami Putra-Putri bangsa Indonesia mengaku:
1. Berbangsa satu, bangsa Indonesia
2. Bertanah satu, tanah air Indonesia
3. Berbahasa satu, bahasa Indonesia
Dari ketiga pokok visi dan misi tersirat bahwa sebagai Warga Negara Indonesia, kita harus saling bahu-membahu dan tolong menolong dalam segala hal agar dapat terwujud stabilitas nasional dan negara yang lebih harmonis sesuai bangsa dengan adat timur yang ramah tamah serta bersahabat.

Selasa, 14 Oktober 2008

Pergerakan Bangsa Indonesia

Sudah 350 tahun Indonesia berada dalam penjajahan ada sedikit gambaran ada saat itu keadaan rakyat sangat tersiksa, tertekan, tertindas dan sangat penuh dengan diskriminasi dimana hanya para pejabat dan bangsawan yang mempunyai hubungan baik dengan penjajah saja yang dapat menikmati hidup senang, bahagia dan berkecukupan secara materi maupun non materi dimanapun serta kapanpun.
Tepat tahun 1908, dimulailah pergerakan bangsa Indonesia yang ditandai dengan berdirinya Budi Utomo yang disusul dengan berdirinya organisasi-organisasi lainnya yang pada perkembangan selanjutnya organisasi-organisasi tersebut menjadi wadah pergerakan dalam lingkup kecil dan masih bersifat kedaerahan.
Sejak itulah perlawanan-perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan Belanda makin gencar dan sulit dibendung oleh Belanda sendiri karena kecerdikan dan kekompakan para pejuang rakyat kita yang saat itu menggunakan taktik gerilya yang pada kenyataan sangat ampuh untuk melumpuhkan dan merebut daerah-daerah yang masih menjadi basis kekuatan Belanda.